EsaiMatur Opini

Generasi Muda Melek Literasi dengan Digital

Indonesia merupakan negara dengan kepulauan yang luas dan penduduk yang memiliki beragam budaya serta memiliki kompetensi yang sangat besar sehingga berpeluang menjadi bangsa yang unggul di tengah persaingan global. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia sedang mengalami kemajuan di bidang teknologi internet. Masyarakat Indonesia terus berusaha meningkatkan wawasannya melalui literasi dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan literasi digital.

Literasi dapat dipahami sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis. Oleh sebab itu, penguasaan literasi merupakan indikator yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Penanaman literasi sejak usia dini haruslah disadari karena hal tersebut dapat menjadi modal pokok untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan berbudaya.

Literasi yang baik adalah bagaimana kita dapat memanfaatkannya untuk kemaslahatan bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, terdapat empat tingkatan untuk memahami literasi dengan baik, yaitu:

  1. Kemampuan mengumpulkan sumber-sumber bahan bacaan.
  2. Kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat.
  3. Kemampuan mengemukakan ide atau gagasan baru, teori baru,dan kreativitas serta inovasi baru.
  4. Kemampuan menciptakan barang atau jasa yang bermutu.

Adapun permasalahan yang ada di Indonesia yaitu rendahnya penguasaan literasi yang dibuktikan melalui survei PISA ( Programme for International Student Assessment ). Survei menunjukkan bahwasanya negara kita Indonesia menempati posisi ke-60 dari 61 negara. Padahal budaya literasi sangatlah bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan negara.

Generasi muda memiliki kemampuan yang unggul dan mampu memahami pengetahuan dan teknologi dengan baik untuk dapat bersaing secara lokal maupun global. Keterampilan terhadap literasi memiliki pengaruh penting bagi keberhasilan generasi muda. keterampilan terhadap literasi yang baik akan membantu generasi muda dalam memahami informasi. Baik secara tertulis, lisan, maupun digital.

Dalam pengertian lain Literasi tidak hanya diartikan sebagai membaca dan menulis. akan tetapi, dapat juga diartikan sebagai melek terhadap teknologi, politik, berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan. Dituliskan dalam buku Literacy, profiles of America’s young adults Karya Kirsch & Jungeblut, literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan informasi untuk mengembangkan pengetahuan sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Literasi menjadi sangat penting untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan adanya digital pada saat ini. Maka bukanlah hal yang sulit bagi masyarakat Indonesia terkhusus bagi generasi muda untuk mengakses informasi-informasi dan ilmu-ilmu pengetahuan. Akan tetapi, sebagai generasi muda Islam ia harus bisa memfilter dan membedakan informasi-informasi yang baik dan buruk, positif dan negatif, serta yang memiliki kemaslahatan atau tidak.

Generasi muda diharapkan turut andil dalam menyebarkan konten-konten yang positif terhadap publik. Baik secara aspek Agama (aqidah, syariah, dan akhlak), aspek pendidikan, keberadaban (budaya, nilai, dan teknologi), serta aspek sosial (kemasyarakatan dan kebangsaan).

Untuk membentuk generasi muda Islam yang berkualitas. diperlukan penanaman unsur aqidah, syariah, dan akhlak secara kuat. Sehingga menjadikannya generasi muda Islam yang cerdas, terampil, intelektual, sabar, dan memiliki kepribadian yang Islami. Namun, tidak hanya sampai disitu, untuk mengimbangi era yang serba digital ini generasi muda Islam juga harus dibekali dengan ilmu-ilmu Sains dan keterampilan yang berbasis teknologi, sehingga diharapkan menjadi generasi muda Islam yang profesional dan inovatif. Serta diharapkan mampu membentuk lingkungan, budaya, dan tradisi untuk mendorong lahirnya generasi muda Islam yang berkarakter dan istiqamah.

Di era yang serba digital ini tidak menutup kemungkinan bagi orang-orang untuk berbuat jahat, seperti maraknya berita-berita hoaks dan fitnah yang menyebar ke seluruh penjuru negeri, penyalahgunaan media dakwah, eksploitasi umat, hingga banyaknya hate speech (ujaran kebencian).

Menyikapi kondisi seperti ini dibutuhkan kontribusi dari generasi muda yang memiliki nilai-nilai Agama, yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits untuk kebaikan Agama, Nusa, dan Bangsa. Seperti yang tertera pada Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 110, “kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, karena kamu menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.”

Seorang muslim yang baik dan ‘alim adalah yang mampu membumikan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah-sunah Rasulnya, yang dapat mencari jalan keluar, kasih sayang, pemaaf, selalu berbaik sangka, tasamuh, tawasuth, adil dan demokratis. Selain dari itu ia juga dapat memahami nilai-nilai yang terdapat di dalam Al-Qur’an dengan kontekstualitas, bukan nilai-nilai yang kaku dan menakutkan.

Literasi digital yang digunakan untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan haruslah disandingkan dan diimbangi dengan nilai-nilai yang terdapat di dalam Agama, agar tidak menimbulkan sebuah konspirasi atau masalah-masalah yang tidak sejalan dengan norma-norma dalam kehidupan. Ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an merupakan pedoman bagi alam semesta. Jika kita amalkan di dalam kehidupan maka akan membentuk karakter yang sakinah mawaddah wa rahmah. Karakter seperti inilah yang harus dimiliki generasi muda Islam untuk menyongsong literasi digital.


DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Desti. “Menumbuhkembangkan Budaya Melek Literasi Digital bagi Peserta Didik.” Seminar Nasional Pendidikan dan Call for Papers (SNDIK) I 2019, 2019.

Sugiarto, S. (2019). GURU MAKIN MELEK LITERASI DIGITAL DI ERA PADEMI. Teks: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya4(2), 17-25.

Sari, S. (2019). Literasi Media pada Generasi Milenial di Era Digital. Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik6(2), 30-42.


Editor : Rahayu Suciati

Ilustrator : Sofyan Adi Nugroho

4.6 9 votes
Article Rating

Erik Maulana

Mahasiswa Institut Ilmu Al-Qur'an An-Nur Yogyakarta Fakultas Ushuluddin Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT)

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Check Also
Close
Back to top button