Maulana Jalaluddin Rumi. Siapa yang tidak kenal dengan beliau? Tokoh sufi masyhur dengan karyanya yang fenomenal bukan hanya di kalangan muslim saja tetapi diakui pula oleh kalangan barat. Ia dikenal sebagai tokoh yang dapat menuangkan spiritualitasnya melalui bait-bait paragraf syair yang indah.
Melalui karyanya, ia membuat siapa saja yang membaca menyadari tentang dirinya sendiri. Kita bisa dapati karyanya yang tekenal seperti Fih Mafihi dan Semesta Matsnawi serta masih banyak yang lain -yang tentu bisa kita jumpai di toko-toko buku sekarang ini.
Ulama sufi yang lahir pada 30 september 1207 ini memiliki banyak sekali khazanah keilmuan yang dapat kita petik. Bahkan orang-orang dapat menafsirkannya sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi. Karya-karyanya selalu bertema kasih sayang Tuhan. Ia menggambarkan bahwa keluasan rahmat Tuhan meliputi segala hal.
Rumi membuka pandangan kita tentang Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu. Serta paradoks-paradoks kejadian yang kita semua sebagai manusia kadang merasa bingung. Setelah membacanya maka pandangan kita terbuka bukan hanya pada satu titk. Yakni, dari titik atas kita dapat melihat titik-titik itu bersambung dan membentuka kerangka yang indah.
Penyampaian Rumi sering mengutip dari ayat-ayat Quran , serta banyak memberikan kisah dan gambaran serta perumpamaan yang membuat kita dapat memahami makna dari tulisan-tulisannya.
Berikut adalah kalimat Rumi dari buku Fihi Mafihi.
di luar dunia yang sedang kita bicarakan, ada dunia lain yang sudah sepatutnya kita cari
Jika kita menyadari bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT, maka semua yang tampak dalam pandangan mereka adalah satu dan sama
pemikiran tentang sesuatulah yang membawa orang tersebut datang kepada sesuatu yang dipikirkannya
Dua manusia di dunia ini saling berperang. Siapa yang akan menang? Adalah dia yang dijadikan sebagai kekasih Tuhan oleh nasibnya
jauhkan dirimu dari apa-apa yang tidak Dian inginkan agar kamu bisa meraih tujuan abadi dan terbebas dari penjara kegelapan
SC : Buku Fihi Mafihi, Jalaludin Rumi
Editor : Amilia Buana Dewi Islamy
Ilustrator : M. Aidrus Asyabani
