EsaiMatur OpiniTausiyah

Rahasia Nabi Saw. yang Membuat Yahudi Bertekuk Lutut

Nabi Muhammad Saw. adalah sebaik-baik teladan bagi umat manusia. Allah Swt. telah menjaminnya dalam Al-Qur’an: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-Ahzab : 21).

Dalam bersikap kepada sesama mukmin, beliau sangat lembut. Namun kepada orang-orang kafir beliau tegas. Ini semata-mata karena melaksanakan perintah Allah Swt, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (Al Fath 48:29).

Maka saat ini umat Islam yang tengah bersemangat membantu perjuangan saudara kita di Palestina yang dijajah Israel puluhan tahun lamanya, hendaknya mempelajari bagaimana Beliau Saw, bersikap dan meneladani sikap tersebut sebagai amalan terbaik ittiba’ Nabi Saw.

Sebagai contoh, Rasulullah Saw. pernah memimpin langsung peperangan melawan Yahudi di wilayah Khaibar, sekitar 150 km dari Madinah, Arab Saudi. Ketika itu bulan Muharam tahun ketujuh hijriah. Kaum Yahudi melanggar perjanjian. Mereka terbukti membantu kafir Quraisy menyerang umat Islam dalam Perang Khandaq. Padahal sebelumnya mereka telah menyepakati bahwa mereka tidak akan membantu musuh-musuh Nabi Muhammad Saw.

Kaum Yahudi yang licik itu pun menjalin kerjasama dengan kabilah Ghathfan dengan harapan agar kekuatan mereka bertambah untuk melawan Nabi Muhammad Saw.

Namun atas izin Allah, Nabi Saw. mengetahui gerak-gerik mereka dan Beliau Saw. bertindak untuk menyerang mereka. Mendengar kabar tersebut kabilah Ghathfan ketakutan, mereka meninggalkan Khaibar agar tak ditumpas oleh pasukan Islam.

Satu persatu akhirnya benteng pertahanan Khaibar ditaklukkan hingga Yahudi bertekuk lutut. Peperangan ini berakhir dengan kemenangan gemilang bagi pasukan umat Islam.

Baca Juga  Teori-teori Ilmu Ekonomi dalam Islam

Dalam sirah Nabawiyah juga dijelaskan sikap beliau kepada Yahudi Bani Qainuqa’ maupun Yahudi Bani Quraizhah yang telah membuat kekacauan ketika Daulah Islam berdiri di Madinah, yakni mengusir mereka, memerangi dengan membunuh laki-laki mereka, kemudian menawan perempuan serta anak-anak mereka.

Tindakan tegas Nabi Saw. ini, membuat Yahudi tak berani bertindak seenaknya. Kota Madinah pun menjadi kota suci penuh kedamaian dengan berbagai agama yang hidup berdampingan penuh toleransi hakiki. Di sana banyak umat agama lain yang dilindungi oleh Nabi Saw. dengan baik karena kepatuhan mereka terhadap aturan Beliau. Kaum muslimin saling tolong-menolong dalam urusan kemanusiaan dengan kalangan Yahudi, Nasrani, Majusi, maupun agama musyrik lainnya.

Sepanjang sejarah, tak dipungkiri sesekali kaum Yahudi mengusik kedamaian warga Daulah Islam, namun Rasulullah Saw. berhasil menekan kejahilan Yahudi.

Begitu pula sepeninggal Beliau Saw. para Khulafaur Rasyidin hingga khilafah terakhir di Turki juga bertindak tegas seperti yang dicontohkan Nabi Saw. Namun pasca khilafah runtuh pada tahun 1924 M, Yahudi kini berani berulah. Sebab sudah tiada lagi perisai yang menjadi pelindung umat Islam setegas Nabi Muhammad saw maupun para Khalifah setelahnya.

Sejak 1948, Kaum Yahudi tak segan mencaplok tanah warisan leluhur kita. Bahkan mereka memplokamirkan kemerdekaan di atas tanah Palestina, merampas harta dan menodai kehormatan Islam dan kaum muslimin di sana. Maka tak ada pilihan lain bagi umat Islam saat ini, selain melakukan perlawanan terhadap penjajah Yahudi Israel.

Umat Islam di seluruh dunia wajib bersatu menyatukan pikiran, tenaga, dana, sikap politik, hingga militer di negeri-negeri muslim seluruhnya demi menyelamatkan Palestina. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keimanan kita kepada firman Allah SWT: 

Baca Juga  Pemberontakan - Pemberontakan Pasca Kemerdekaan

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 120).  Wallahu A’laam


Editor : Amilia Buana Dewi Islamy

Ilustrator: Sofyan Adi Nugroho

4.8 5 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Back to top button