Matur SastraPuisi

Teguran Sang Illahi

Rentetan musibah datang menghampiri
Bagaikan sentilan azab yang tak kunjung usai
Langit-Mu kian menangis
Mengurai tetesan hujan beriringan
Bumipun menampakkan goncangannya yang dahsyat
Menggempa penduduk dalam lelap
Gunung yang biasanya berdiam diri
Pun ikut murka dengan lahar panasnya
Lalu longsor turut menerpa
Menaburkan tanah, pohon dan bebatuan.
Di sela-sela udara-Mu Burung besi terhambur pecah
Hanya menyisakan puing-puing berserakan

Usaikah???
Belum….. belum sama sekali
Tak kalah duka mendalam
Tercabutnya satu persatu roh dari jazad ilmuwan
Seakan membuat lobang yang tak dapat ditambal
Ibarat padamnya cahaya kerlap kerlip bintang
Nan indah di kesejukan malam

Insan-Mu kini
Mereka pada ketakutan bagaikan limbung
Tak kurang
Mereka satu persatu pergi meninggalkan
Sedih dan gelisah melanda
Terlihat wajah-wajah suram
Mata mereka Nampak dalam isak tangis bersahutan
Siapa yang tahu
Suatu saat pun kita akan segera menyusul

Mentari-Mu seperti malu menampakkan keserian wajahnya
Hanya derai air hujan yang terus menerus menyiram bumi-Mu
Seakan air tangisan yang tumpah dari langit-Mu
Hai Mentari….
Hai Bumi….
Hai Langit….
Dan wahai seluruh penjuru…..
Katakan maksud semua ini
Sampaikan apa makna kejadian ini
Ungkapkan hikmah di balik peristiwa ini
Agar kami hamba yang penuh hina dan dosa ini
Mampu menerima dengan sabar dan tabah
Apakah ini ujian dari-Mu?
Jika iya….
Berilah kami kekuatan sabar dan ikhlas
Atau ini takdir-Mu?
Jika iya….
Tabahkan kami menjalaninya
Ataukah ini azab-Mu?
Jika iya….
Ampuni kami.
Tunjukkan kami jalan yang lurus
Jangan biarkan kami terlelap dalam kebodohan
Hanya kepada-Mu kami menyembah
Dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan
Kami yakin ada kecintaan-Mu
Kami percaya ada hikmah-Mu
Kau selipkan di balik semua musibah ini


Ilustrator : Sofyan Adi Nugroho

5 3 votes
Article Rating

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Check Also
Close
Back to top button