EsaiMatur Opini

Hari Santri

Ber swa foto di salah satu titik Kweekschool Muhammadiyah yang sekompleks dengan Langgar Notoprajan. Kompleks basis Muhammadiyah yang secara langsung memberikan energi resolusi jihad Hadratussyaikh Hasyim Asyari.

Sejak tahun 2015 pemerintah telah menetapkan tangggal 22 Oktober diperingati sebagai hari santri nasional yang merujuk dari resolusi jihad 22 oktober 1945.

Sebelumnya, Hadratussyaikh Hasyim Asyari sebagai Rais Syuriyah Masyumi telah memfatwakan 3 hal karena melihat kegentingan negara yang baru merdeka ini dalam ancaman pasukan sekutu,
yaitu:
1.Wajib melawan penjajah,
2.Mati dalam perang adalah syahid,
3.Pengkhianat negara wajib dibunuh.

Kemudian barulah pada tanggal 21-22 Oktober elemen2 umat mendeklarasikan resolusi jihad untuk membela tanah air, NU menjadi yang pertama nderek dawuh Kiyai dengan deklarasi 22 oktober, kemudian pula resolusi umat islam yang digelar Masyumi 7 november. Dan gema jihad pun juga bersuara dari Langgar Notoprajan yang merupakan basis Muhammadiyah dalam mendukung fatwa Kiai Hasyim Asyari. Redaksi Kedaulatan Rakyat terbitan 20 november 1945 menulis dengan jelas, terjadi sebuah rapat dimana 30 kiai berkumpul di Langgar Notoprajan yang dipimpin oleh Kiai Fadil dan Kiai Amir yang menghasilkan “menyetoedjoei fatwanja Kijai Hasjim Asjari..”.

Pelajaran sejarah yang begitu berharga, bagaiman para pendahulu mengajarkan kita untuk bergandengan tangan bersatu dalam melawan penjajah, saling dukung untuk membela tanah airnya. Maka sudah sewajarnya saya pun turut larut dalam kegembiraan hari santri ini sebagai bentuk apresiasi dan juga uswah bagaimana menjadi manusia yang mencintai negara sekaligus agamanya.

Toh makna santri yang kita gembirakan bukanlah definisi santri ala tesis Clifford Geertz yang membagi menjadi 3 kelompok. Santri bukan semata murid yang menimba ilmu di sebuah pesantren, santri adalah orang Islam yang beriman kepada Allah dan berakhlak mulia, serta mempunyai semangat membela Islam dan tanah airnya.


Editor :

Ilustrator : M. Aidrus Asya’bani

0 0 votes
Article Rating

Fauzi Ichwani

Alumni Pesantren Kilat

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Check Also
Close
Back to top button