Matur SastraPuisi

Nestapa Rindu

Pada puing kayu di ujung sana
Aku masih melihat bias ragamu
Senyummu nampak temaram semanis lukisan
Entah sudah berapa gerimis menghampiri musim berlalu

Ragaku masih saja mematung ditikam angan kerinduan
Tidurku tak lelap terkoyak gelisahnya bintang
Mataku sukar berkedip
Bayangmu masih saja terkapar di relung terdalam

Apalagi deretan gigimu saat tersenyum ramah
Menari, riuhkan angin malam
Ragamu tak disini, tapi dialegtika kisah kita
Mengapung mengais kumparan rasa

Lantas, adakah yang lebih nestapa
Selain hati yang sedang merindu?
Pada sayup sayup renjana kalabu
Ku gores harap nan membiru
Entah itu nyata atau tabu
Tapi yang pasti, aku sangat merindu


Ilustrator : Sofyan Adi Nugroho

5 1 vote
Article Rating

Baca Juga  NEGERI PALSU

Luqi Intalia

Reader || Writer || Let's Talk With me || Mari Menulis Karena Menulis Itu Menyenangkan _ Kenali lebih dekat di @luqiintalia_

Related Articles

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Check Also
Close
Back to top button