IPM Jateng Siapkan Trauma Healing dan Pendampingan terhadap Anak-anak Terdampak Kerusuhan Wadas
MATURMU.ID – Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Tengah (IPM Jateng) akan melakukan trauma healing dan pendampingan terhadap pelajar dan anak-anak di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.
Hal ini disiapkan menyikapi kerusuhan yang terjadi di desa Wadas akibat penolakan warga terhadap proyek pembangunan Bendungan Wadas.
Disampaikan Batis Reka Guliwan Kabid Advokasi dan Kebijakan Publik PW IPM Jateng dalam uraiannya di Ruang Bincang Pelajar (12/02).
“Kasus Wadas ini adalah kasus yang sangat kompleks, dari masalah lingkungan, hukum, HAM, Politik, sampai masalah kemanusiaan.”
Batis juga menyampaikan, “Dampak kerusuhan Wadas salah satunya mengenai psikis dan mental anak-anak, banyak anak-anak yang takut keluar rumah bahkan tidak berani berangkat ke sekolah, hal ini jelas melanggar UU RI No. 35 Tentang Perlindungan Anak yang di pasal 9 disebutkan bahwa setiap anak memiliki hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran serta mendapatkan perlindungan”
Menurut Batis Anak-anak dan pelajar disekitar Wadas mengalami trauma dan ketakutan.
Riza Nuzulul Huda Sekretaris PWNA juga menambahkan bahwa trauma ini dampaknya panjang, tidak akan sembuh satu atau dua bulan, bisa sampai bertahun-tahun. Ia mengatakan hal yang paling dikhawatirkan dari kejadian ini akan mempengaruhi pola pikir anak-anak yang menyaksikannya.
Karenanya, selain trauma heaing, harus dilakukan pemberian pemahaman-pemahaman kepada anak-anak.
“Memang perlu trauma healing, bahkan kita berikan penekanan-penekanan terkait dengan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh, apa yang kemudian harus mereka lakukan ketika menghadapi ini, jadi sekalian saja kita edukasi bagaimana bisa untuk menghindari konflik, bagaimana kemudian kalau terjadi sesuatu yang mengancam jiwa mereka, apakah harus lari kah, teriak, dan sebagainya,” katanya.
Dari Diskusi panjang tersebut, IPM dan NA Jateng sepakat untuk melakukan kolaborasi aksi berupa asesmen kebutuhan, melakukan psikososial, dan trauma healing khusunya untuk anak-anak dan pelajar.
Editor : Rahayu Suciati
