Sebuah Kata Penuh Makna


Segala puji hanya bagi Allah SWT, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan -Nya. Amma Ba’du.
Islam menganjurkan umatnya banyak mengucapkan istighfar sebagai ucapan taubat atau memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahan yang telah diperbuat. Istighfar adalah hal penting yang banyak diremehkan orang pada masa ini, banyak orang menganggap istighfar itu tidak perlu, hanya membuang waktu saja. Padahal Rasulullah yang sudah dijamin Allah untuk masuk syurga tidak kurang beristighfar dari 70 kali dalam sehari.
Setiap hari kita digempur oleh perbuatan dosa dan maksiat, pendengaran, mata, mulut , langkah dan perbuatan tangan kita tidak pernah berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat. Perbuatan dosa dan maksiat itu seperti debu yang menempel di tubuh, tidak ada seorang manusia pun yang bisa menghindar dari debu tersebut. Untuk membersihkan tubuh dari debu itu kita perlu mandi sekurang kurangnya sekali sehari. Bagaimana jika kita tidak pernah mandi selama berhari hari ?
Orang yang tidak pernah beristighfar bisa diumpakan dengan orang yang tidak pernah mandi tersebut. Na’udzubillahi mindzalik.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari beristighfar :
Menambah ketaqwaan seorang hamba kepada sang Pencipta. Beristighfar merupakan salah satu cara seorang hamba untuk senantiasa mengingat Allah SWT. Dengan demikian hatinya akan selalu dekat dengan Allah SWT dan akan bertambah rasa cinta dan taqwanya terhadap sang Pencipta.
Diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Kita adalah seorang hamba yang tidak dapat lari dari melakukan kesalahan dan jauh sekali dari kesempurnaan. Kelemahan diri dalam melawan hawa nafsu menyebabkan kita sering jatuh tersungkur di lembah maksiat. Untuk itu, Allah SWT berfirman : فسبح بِحَمْد رَبك وَاسْتَغْفرهُ إِنَّه كَانَ تَوَّابًا “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (Q.S. Nashr: 3).
Dimakbulkan Permintaan dan Hajat. Dalam masa yang sama, manusia mempunyai impian, hasrat, keperluan dan kehendak hidup. Namun, manusia lupa bahwa impian, hasrat, keperluan maupun kehendak hidup itu hanya boleh diberi oleh Dia yang sering dilalaikan manusia. Orang yang senantiasa ikhlas memohon ampunan daripada Allah swt pasti senantiasa dibersihkan dari dosa-dosanya. Apabila seseorang hamba itu bersih dari dosa maka munajatnya mudah diperkenankan oleh Allah swt kerena dekatnya dia di sisi Allah swt. Adalah tidak mustahil bagi Allah swt untuk memakbulkan segala permintaannya dengan sifat Allah Yang Maha Pemurah itu. Imam Ahmad Ibnu Hambal mengisahkan kelebihan istighfar yang diamalkan oleh seorang pembuat roti. Sepanjang malam si pembuat roti akan membuat roti sambil beristighfar tanpa henti dan ini telah didengari oleh Imam Ahmad yang menumpang tidur di rumahnya. Lalu ditanyakan kepadanya apakah kelebihan yang diperolehinya melalui amalan istighfar yang bersungguh-sungguh itu. Dijawab si pembuat roti bahawa Allah swt telah mengabulkan segala permintaannya selama ini setiap kali dia berdoa kecuali permintaannya untuk bertemu dengan Imam Ahmad Ibnu Hambal. (Si pembuat roti tidak mengenali Imam Ahmad yang dipelawanya untuk menumpang tidur di rumahnya sendiri ketika itu). Imam Ahmad sangat terkejut bagaimana Allah swt telah merencanakan perjalanannya sehingga dia berteduh di rumah si pembuat roti. Ternyata juga ini semua untuk memperkenankan hajat si pembuat roti iaitu ingin bertemu dengannya. Melalui kisah ini dapat dikongsikan bahawa antara kelebihan amalan istighfar ialah diperkenankan segala permintaan dan dimakbulkan hajat oleh Allah swt pada hamba-hambaNya yang senantiasa memohon keampunan dariNya.
Diberikan kekuatan saat menghadapi ujian dan cobaan. “Tiada daya dan kodrat melainkan hanya dengan Allah swt” itulah fitrah kejadian manusia. Segala kekuatan hanya milik Sang Pencipta. Betapa pasang surutnya ujian dan cobaan dalam kehidupan datang silih berganti dan mau tidak mau harus dihadapi. Tapi dari manakah segala kekuatan dapat diperoleh setelah diri dirasakan telah lemah diasak ujian? Firman Allah swt yang bermaksud : وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ. Dan (dia berkata), “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud: 52).
Dibersihkan hatinya dari segala penyakit. Hati bani Adam itu diibaratkan sebuah bola kaca yang bening dan bersinar, ketika dia berbuat dosa maka muncul sebuah titik hitam pada bola kaca itu. Ketika dia terus menerus berbuat dosa maka titik hitam itu akan semakin banyak jumlahnya dan pada akhirnya akan menutup seluruh permukaan bola kaca tersebut sehingga sinarnya jadi pudar. Ketika itu hati manusia jadi hitam dan gelap.
Jika manusia itu beristighfar mohon ampun pada Allah maka titik hitam yang menutup bola kaca itu akan hilang, demikianlah terus menerus jika dia selalu beristighfar maka titik titik hitam yang menutupi bola kaca itu akan terus berguguran sehingga bola kaca itu tetap bersinar benderang.
Rasulullah SAW bersabda :
القلوب أربعة قلب أجرد فيه سراج يزهر فذلك قلب المؤمن وقلب أسود منكوس فذلك قلب الكافر وقلب أغلف مربوط على غلافه فذلك قلب المنافق وقلب مصفح فيه إيمان ونفاق
Yang artinya : “Hati itu empat macam: hati yang bersih, padanya pelita yang bersinar gemilang. Maka itulah hati orang mu’min. Hati hitam terbalik, maka itulah hati orang kafir. Hati terbungkus yang terikat bungkusannya. Itulah hati orang munafiq. Dan hati yang melintang, padanya keimanan dan kemunafikan”.( HR Ahmad dan Ath-Thabrani dari Abi Sa’id).
Sumber segala macam penyakit adalah hati. Penyakit was was, gelisah, cemas , stres berkepanjangan, psykosomatik, penyakit non medis dan sebagian penyakit medis semua bersumber dari hati yang hitam dan gelap.
Orang yang hatinya bersih bersinar amat peka terhadap godaan dan tipu daya setan , jika setan mendekat untuk menipu dan mempedayanya ia cepat sadar sehingga tidak larut dalam perbuatan dosa dan maksiat.
Sebagaimana firman Allah SWT:
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya” (Al A’Raaf 201).
Orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih dari dosa dan maksiat akan mendapat naungan yang sempurna dari Allah pada hari kiamat sebagaimana disebutkan dalam doa Nabi Ibrahim dalam surat asy syu’araa 87-89 yang artinya :
“dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih“
Asy Syu’araa 87-89
Demikian adalah uaraian mengenai beberapa keutamaan istighfar, begitu banyak faedah yang bisa kita ambil. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menjadikan istighfar sebagai bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Wallahu a’lam bish-shawab.